• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Asuhan Keperawatan

referensi asuhan keperawatan

  • Beranda
  • Sepakbola
    • Liga Inggris
    • Liga Spanyol
    • Liga Italia
    • Liga Indonesia
  • Tekno
    • Gadget
    • Internet
  • Entertainment
  • Trik dan Tips
  • Unik dan Menarik
  • Blogging
Home » Kep. Maternitas » Tanaman Obat yang digunakan Sebagai Kontrasepsi Tradisional

Tanaman Obat yang digunakan Sebagai Kontrasepsi Tradisional

Terdapat banyak sekali tanaman yang dapat digunakan sebagai kontrasepsi, antara lain:
a. Pare (Momordica charantia)
Tanaman pare mengandung senyawa golongan flavonoid yang dapat menghambat enzim aromatase, yaitu enzim yang berfungsi mengkatalisis konversi androgen menjadi estrogen yang akan meningkatkan hormon tertosteron. Tingginya konsentrasi testosteron akan berefek umpan balik negatif ke hipofisis yaitu tidak melepaskan FSH dan LH, sehingga akan menghambat spermatogenesis.
Enzim tersebut juga mengkatalisis perubahan testosteron ke estradiol sehingga mepengaruhi proses ovulasi. Ekstrak pare (khususnya biji) juga mengandung senyawa sitotoksik seperti saponin, momordikosida triterpen, dan cucurbitacin yang dapat menurunkan kualitas dan jumlah sel sperma.
b. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit mengandung senyawa golongan terpen dan minyak atsiri yang bekerja pada proses transportasi sperma. Minyak atsiri dapat menggumpalkan sperma sehingga menurunkan motilitas dan daya hidup sperma, akibatnya sperma tidak dapat mencapai sel telur dan pembuahan dapat tercegah.
Kunyit juga mengandung tanin yang kerjanya hampir sama dengan minyak atsiri yaitu menggumpalkan semen.
c. Kacang Ercis (kacang polong)
Minyak kacang ercis atau kacang polong efektif dalam manghalangi aktivitas spermatozoa karena mengandung senyawa m-xilohidroksiquinon. Senyawa ini digolongkan dalam senyawa antifertilitas nonsteroida. Untuk membatasi kehamilan, dianjurkan mengkonsumsi kacang ercis 200-250 gram pada hari ke 16 dan 21 siklus haid.
d. Kapas (Gossypium sp.)
Biji kapas yang diolah menjadi minyak merupakan salah satu kontrasepsi pria karena mengandung senyawa gosipol yang berperan mengurangi kesuburan sperma.
e. Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
Ektrak kembang sepatu memiliki sifat antiestrogenik, yakni mengganggu aktivitas hormon reproduksi pada wanita dan pria. Pada pria, air rebusan kembang sepatu dapat memberikan efek menghambat produksi sperma, mengganggu kesetimbangan hormon reproduksi (progesteron), mengganggu fungsi endokrin, dan memperkecil ukuran testis. Tetapi pengaruh itu hanya timbul selama masih mengkonsumsi ekstrak.
f. Ki meyong (Mallotus philippensis)
Ki meyong mengandung senyawa rottlerin yang bersifat antifertilitas. Penggunaan senyawa ini dengan dosis 10 mg/kg berat badan, 100% efektif dalam menggagalkan pembuahan selama sepuluh hari.

g. Tanaman famili Leguminosae
Tanaman dalam famili ini kebanyakan mengandung senyawa sparteina yang telah banyak digunakan sebagai obat kontrasepsi formal oleh dokter.
h. Pacing (Costus speciosus)
Kandungan kimia yang ada di rimpang dan bijinya termasuk bahan baku obat kontrasepsi. Pacing dapat digunakan sebagai kontrasepsi pria dan wanita, karena kandungan steroid dalam pacing merupakan perkusor dan hormon estrogen yang salah satu kerjanya pada otot polos uterus merangsang kontraksi uterus, selain itu estrogen menurunkan sekresi FSH, pada sejumlah keadaan tertentu akan menghambat LH (reaksi umpan balik), sehingga mempengaruhi proses ovulasi.
i. Kemuning
Ekstrak kemuning dapat menurunkan kulaitas sperma manusia meliputi kemampuan gerak (motilitas), kemampuan hidup (viabilitas), dan integritas sperma. Hal ini disebabkan oleh zat yang terkandung dalam daun kemuning yang bersifat toksis, yaitu indol alkaloid.
j. Sirih (Piper betle)
Pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada mempunyai efek antikesuburan. Menurut penelitian, pemberian dosis ekstrak yang meningkat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma.
k. Kayu Secang (Caesalpinia sappan)
Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan kontrasepsi pria karena dapat menghambat spermatigenesis dan sistem hormon.
Masih banyak lagi tanaman-tanaman lain yang dapat berfungsi sebagai alat kontrasepsi alami yang terdapat disekitar kita. Tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kebenaran tentang manfaat tumbuhan menurut masyarakat dengan uji farmakologi dan analisis zat aktif yang mendukung khasiatnya sebagai alat kontrasepsi alami.



Ditulis oleh Unknown, Rabu, 15 Februari 2012 - Rating: 4.5
Judul : Tanaman Obat yang digunakan Sebagai Kontrasepsi Tradisional
Deskripsi : Terdapat banyak sekali tanaman yang dapat digunakan sebagai kontrasepsi, antara lain: a. Pare ( Momordica charantia ) Tanaman pare mengandun...

Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter

Belum ada komentar untuk "Tanaman Obat yang digunakan Sebagai Kontrasepsi Tradisional"

Posting Komentar

1. Untuk REQUEST ASKEP Silahkan Berkomentar disini.
2. Bagi Sobat Blogger yang menitipkan link disini akan kami hapus.
3. Bagi sobat yang komentas untuk promosi akan dihapus.
4. Berkomentarlah dengan SOPAN.
5. Terimakasih anda telah mengunjungi blog INFO ASKEP Gratis.

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Perawat Indonesia

Label

  • Info Kesehatan
  • Kep. Anak
  • Kep. Gerontik
  • Kep. interna
  • Kep. Jiwa
  • Kep. Keluarga
  • Kep. Maternitas
  • Kep. Medikal Bedah
  • Pathway / WOC
  • Rehidrasi

Arsip Blog

  • ►  2013 (1)
    • ►  05/12 - 05/19 (1)
  • ▼  2012 (34)
    • ►  09/30 - 10/07 (2)
    • ►  03/18 - 03/25 (1)
    • ►  02/26 - 03/04 (2)
    • ►  02/19 - 02/26 (10)
    • ▼  02/12 - 02/19 (19)
      • LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN APPENDICSI...
      • ASKEP / Asuhan Keperawatan Pada AMI / Akut Miokard...
      • Asuhan Keperawatan Pada Demam Typoid
      • Asuhan Keperawatan Kista Periapikal
      • Menarik Diri
      • LAPORAN PENDAHULUAN MENARIK DIRI
      • Memahami Keluarga Berencana
      • MACAM-MACAM KB / Keluarga Berencana ALAMI
      • Metode KB / Keluarga Berencana Alami Dengan Sengga...
      • Tanaman Obat yang digunakan Sebagai Kontrasepsi Tr...
      • EFEK PENGGUNAAN BAHAN ALAM SEBAGAI ALAT KONTRASEPS...
      • MENGKONTROL EMOSI UNTUK MENJAGA KEMAMPUAN BERPREST...
      • PROSES PENUAAN / MENUA PADA LANSIA
      • PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
      • Schizoprenia
      • ASUHAK KEPERAWATAN SKIZOFRENIA
      • PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA
      • KONSEP PERAN DAN FUNGSI KELUARGA
      • ASKEP KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI H...

Popular Posts

  • KONSEP PERAN DAN FUNGSI KELUARGA
  • BENIGNA PROSTATE HIPERPLASI BESERTA PATHWAY WOC
  • Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Abses Mandibula
  • Pathway /WOC Demam Typoid
  • Pathway / WOC IMA / Infark Miocard Akut
  • PROSES PENUAAN / MENUA PADA LANSIA
  • Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Gastritis Akut
  • LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN APPENDICSITIS / APENDIKSITIS
  • Pathway / WOC IMA / Gastritis
  • ASKEP / Asuhan Keperawatan Pada AMI / Akut Miokard Infark / IMA / Infark Miokard Akut

Askep Pilihan Pengunjung

Didukung oleh

Web Directory Protected by Copyscape Web Plagiarism Finder DMCA.com
Copyright © 2012 Asuhan Keperawatan - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger